Paper 5
Jaringan Komunikasi
Nama : Muhammad Ilham Utama
Npm : 24111871
Kelas : 1KB01
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2011
JARINGAN KOMUNIKASI SEBUAH INOVASI
A. Inovasi
Inovasi berasal dari kata latin, ‘innovation’ yang berarti pembaruan dan perubahan. Kata kerjanya ‘innova’ yang artinya memperbarui dan mengubah. Innovasi merupakan suatu perubahan yang baru menuju kearah perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang sudah ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana atau tidak secara kebetulan.
Ansyar, Nurtain (1991), menjelaskan bahwa Inovasi adalah gagasan, perbuatan, atau sesuatu yang baru dalam konteks sosial tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi.
Menurut Santoso (1974), Tujuan utama Inovasi adalah meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifat nya relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi sesuatu yang meruapakan lama bagi orang lain dalam konteks lain).
Beberapa pendapat dari tokoh – tokoh mengenai makna inovasi :
- Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambahatau menciptakan nilai-nilai manfaat (social/ekonomik) (Gde Raka,2001).
- Untuk menghasilkan perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair,1996).
B. Jaringan Komunikasi
Untuk pengertian apa itu jaringan komunikasi, yaitu jaringan Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
· Membahas Tentang Film WALL-E
WALL-E adalah sebuah film animasi yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures. Tokoh utama dalam film ini adalah sebuah robot yang bernama WALL-E. Film ini dirilis pada tanggal 27 Juni 2008. Film yang disutradarai oleh Andrew Stanton, yang sebelumnya menyutradarai Finding Nemo dan memenangkan Academy Award untuk kategori film animasi. Jim Morris, yang sebelumnya bekerja untuk Lucasfilm, menjadi produsernya. Karakter-karakter dalam WALL-E, sebagian besar suaranya tidak disuarai oleh manusia, tetapi oleh suara mekanik.
Film ini menceritakan tentang robot pembersih bumi yang bernama Wall-e. Disaat manusia pergi untuk menghindari kehancuran bumi akibat polusi seperti sampah dan semacamnya, robot inilah yang akan membersihkan bumi dari sampah-sampah itu. Jika suatu saat nanti bumi telah bersih dan sudah layak ditempati, maka manusia yang sedang pindah ke luar angkasa dapat pulang ke bumi. Si Robot pembersih Wall-e, bersama pujaan hatinya robot “EVE” yang mempunyai tugas untuk menemukan tanaman di bumi yang menandakan bahwa bumi telah layak dijadikan tempat tinggal kembali, sangat memperjuangkan misinya tersebut sekaligus ingin memberikan pesan kepada manusia bahwa mereka telah menemukan sebuah tanaman. Yup…yang artinya mereka bisa pulang. Dan memang selayaknya manusia lah yang bertanggung jawab untuk membersihkan bumi. Menanaminya dengan tanaman, menjaganya agar tak tercemar kembali.
· Isi Cerita Dari Film Wall-E
Didalam cerita Wall-E banyak manfaat yang kita ambil, Wall-E adalah sebuah film tentang bagaimana perkembangan teknologi dapat berpengaruh negatif manusia dan bumi ini. Cerita ini dimulai pada 700 tahun setelah bumi ditinggalkan manusia karena banyaknya sampah dan berkembangnya teknologi yang mempengaruhi pola hidup manusia. Pada saat itu, WALL-E dihadirkan sebagai robot pembantu manusia dalam membersihkan sampah-sampah yang dibuang oleh manusia dengan sembarangan. WALL-E adalah singkatan dari Waste Allocation Load Lifter Earth-Class, WALL-E ini memiliki tugas membersihkan bumi. Pada awalnya ada banyak sekali WALL-E yang bekerja di bumi, tetapi tidak banyak dari mereka yang bertahan hidup (biasanya terjadi kerusakan, berkarat, dll) hingga pada akhirnya hanya ada 1 WALL-E yang bertahan dalam bertugas membersihkan bumi ditemani dengan teman kecilnya yaitu seekor kecoa bernama Spot. Perintah yang ditugaskan untuk WALL-E adalah membersihkan bumi dengan cara memadatkan sampah-sampah menjadi bentuk kotak dan menyusunnya seperti sebuah gedung. WALL-E pun setiap harinya akan mengumpulkan barang-barang yang menurutnya bagus dan berguna untuk dikumpulkan di garasinya entah sebagai suku cadangnya atau sebagai hiasan untuk rumah garasinya.
Bekerja dalam kesendirian membuat WALL-E merasa kesepian. Ia pun sering menghibur diri dengan menyimpan benda-benda rongsokan yang menarik hatinya. Termasuk tutup tempat sampah yang dijadikan topi untuk menari seperti pada film dan lagu yang sering ia putar saat sedang berada di garasinya.
Suatu hari disaat dia sedang bekerja membersihkan sampah-sampah tersebut, dia menemukan sebuah tanaman yang hidup di dalam sebuah kulkas tua dan rusak. Tanaman tersebut kemudian dia ambil dan dia taruh di dalam sebuah sepatu. Saat kembali ke rumahnya, dia menemukan sinar merah yang unik datang dari langit, lalu dia mengejarnya hingga akhirnya dia melihat sebuah kapal besar datang dan dari sinilah muncul robot perempuan baru bernama EVE. Dan dari sinilah WALL-E memiliki rasa ketertarikan terhadap EVE. EVE memiliki perintah yaitu untuk mencari tanaman yang masih hidup di bumi agar manusia-manusia yang hidup di Kapal Axiom dapat kembali ke bumi. Kapal Axiom ini disponsori oleh perusahaan Buy N Large (BnL) yang menyediakan bermacam-macam fasilitas agar manusia tidak perlu repot-repot melakukan suatu hal. Karena selama berabad-abad manusia hidup dalam mikrogravitasi, manusia di dalam Kapal Axiom tersebut kehilangan banyak sekali kalsium sehingga mereka tumbuh dengan fisik yang sangat gemuk.
Lalu terjadilah badai debu pada saat EVE dan WALL-E berkenalan, WALL-E membawa EVE ke garasinya dan WALL-E pun menunjukkan penemuan bibit tanaman tersebut. Disaat yang sama EVE pun melihat bibit tanaman tersebut kemudian EVE menyimpannya dan secara otomatis menjadi non-aktif. WALL-E yang jatuh cinta terhadap EVE berusaha melindungi tubuh EVE dari segala cuaca, baik panas, badai debu, maupun hujan. Hingga pada suatu hari pada saat WALL-E akan bertugas menghancurkan sampah-sampah lagi, pesawat yang mengantarnya ke bumi pada saat itu kembali untuk menjemput EVE kembali ke Kapal Axiom untuk menyampaikan penemuannya kepada Kapten. WALL-E yang tersadar bahwa EVE akan dibawa, ia langsung bergegas mengejarnya dan berusaha mengambil EVE agar tidak dibawa pergi.
Saat mengikuti EVE hingga sampai di Kapal Axiom, WALL-E banyak melihat hal-hal menakjubkan di luar angkasa sana. Mulai dari melihat bintang secara dekat, matahari bahkan hingga menyentuh kumpulan bintang. Sesampainya di Kapal Axiom, EVE yang masih berstatus non-aktif langsung dibawa untuk dibersihkan oleh M-O dan diperiksa oleh GO-4. Saat dibersihkan oleh M-O, WALL-E ikut serta dan dengan kesal karena WALL-E mengandung 100% pencemaran zat asing tetapi WALL-E tidak bisa dibersihkan. Lalu GO-4 memeriksa satu persatu robot EVE, WALL-E pun hampir ketahuan menjadi penyelundup asing di kapal tersebut. Pada waktu EVE yang memiliki bibit tanaman diperiksa, GO-4 langsung mengamankan EVE dan WALL-E pun ikut mengejarnya.
Yang pertama kali menerima laporan bahwa EVE pulang dengan hasil positif adalah AUTO (berasal dari kata : Automatic yang artinya sebuah kendali otomatis untuk Kapal Axiom tersebut). AUTO pun memberitahukan kepada Kapten bahwa robot EVE kembali dengan positif. Akan tetapi pada saat diperiksa, ternyata bibit tanaman tersebut hilang dan EVE mengira bahwa WALL-E yang telah mengambilnya lagi pada saat itu. Dan EVE pun dibawa ke tempat perbaikan untuk robot-robot yang rusak. Kapten menyangka bahwa EVE telah melakukan kesalahan informasi.
Lalu WALL-E pun ketahuan oleh Kapten dan AUTO, dan dia pun mengenalkan dirinya dengan mengajak Kapten bersalaman. Dari situ Kapten menemukan kotoran pada tangan WALL-E dan mulai mencari zat apa saja yang terkandung oleh kotoran tersebut. Hingga Kapten pun menemukan sebuah ketertarikan bahwa zat tersebut berasal dari bumi. Kapten mulai mencari dan mendefinisikan bumi, laut, pertanian hingga menari. Pada saat WALL-E dan EVE berada di ruangan perbaikan robot-robot rusak, WALL-E pun membuat kerusuhan dengan mengambil alih kembali senjata tangan EVE yang dilepas oleh robot yang bertugas memperbaiki dan menghancurkan sistem ruangan tersebut sehingga membebaskan semua robot-robot yang rusak.
Pada saat itu robot-robot yang rusak mulai mengacaukan sistem perjalanan di dalam kapal sehingga membuat robot-robot penghalang pun harus menahan mereka. EVE pun muncul untuk mengambil senjata laser (tangannya) kembali dari tangan WALL-E dan hal ini dilihat oleh robot-robot yang menahannya dan mengambil gambarnya lalu membuat statemen bahwa EVE adalah robot nakal dan menyebarkannya keseluruh layar di kapal tersebut sebagai ancaman. EVE pun segera membawa WALL-E pergi dari kerumunan tersebut dan membawa WALL-E ke ruangan roket mini untuk mengembalikan WALL-E ke bumi, akan tetapi WALL-E tidak menginginkannya. Datanglah GO-4 yang tadi membawa EVE ke ruangan Kapten. Dari sinilah terkuak bahwa GO-4-lah yang mencuri bibit tanaman tersebut dari badan EVE dan kemudian akan menghancurkan bibit tanaman tersebut untuk selamanya. Tetapi hal tersebut berhasil diambil alih oleh WALL-E, namun terlambat untuk EVE karena kapal roket mini tersebut sudah terlanjur pergi dan akan segera meledak. EVE meyusulnya dan berharap jika WALL-E akan baik-baik saja. Benar saja, WALL-E selamat dari ledakan tersebut dan berhasil menyelamatkan bibit tanaman tersebut. Betapa senangnya EVE mengetahui bahwa bibit tersebut selamat. Lalu mereka menari-nari di ruang angkasa untuk merayakannya.
Kemudian EVE mencari celah untuk masuk kembali ke dalam kapal dan ia menemukan pintu yang terbuka, pintu tersebut ternyata ada robot yang sedang memperbaiki antena dari kapal dan robot tersebut terjebak di luar. Saat sedang di dalam kapal, EVE dan WALL-E pun mengendap-endap untuk mencari celah agar bisa masuk ke dalam ruangan kapten. Saat EVE berhasil masuk ke dalam ruangan kapten dan WALL-E diam-diam mengikutinya. EVE lalu memberikan tanaman tersebut kepada Kapten. Kapten pun terkejut, merasa tidak percaya bahwa ternyata bibit tanaman tersebut ada dan Kapten mengatakan bahwa mereka bisa kembali lagi ke bumi.
Tetapi AUTO tidak menyetujui mereka akan kembali ke bumi. AUTO terus mempengaruhi Kapten agar membatalkan tujuannya, dari sinilah terbukti bahwa AUTO-lah menyabotase hilangnya bibit tanaman, mendoktrin (mempengaruhi) Kapten dari masa ke masa agar mereka tetap tinggal di Kapal Axiom dan melupakan bumi. AUTO menunjukkan video yang dikirim oleh Shelby Forthright selaku CEO Buy N Large (BnL) bahwa bumi telah rusak dan tidak bisa dihuni lagi, dan ia meminta kepada AUTO untuk tidak mengizinkan Kapten pada masa manapun untuk tidak kembali ke bumi dengan alasan apapun.
Pada saat itu terjadi perebutan bibit tanaman tersebut antara Kapten, AUTO, EVE serta GO-4. Lalu saat perebutan terjadi, tanaman tersebut akhirnya jatuh ke lubang pembuangan sampah, akan tetapi muncullah WALL-E yang ternyata sedang menaiki lubang pembuangan tersebut untuk mengikuti EVE yang berada di ruangan Kapten. WALL-E pun segera melindungi tanaman tersebut di dalam badannya, akan tetapi AUTO mencoba memaksa WALL-E untuk mengeluarkan tanaman tersebut dengan memberikan setruman ke tubuhnya yang mengakibatkan kerusakan cukup parah pada WALL-E. Kemudian WALL-E pun jatuh ke dalam lubang pembuangan sampah, lalu disusul dengan EVE yang di non-aktifkan oleh AUTO dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Di dalam tempat pembuangan sampah, EVE kemudian diaktifkan kembali secara tidak sengaja oleh kecoa-kecoa yang berada disitu. Ketika aktif kembali, EVE mencari keberadaan WALL-E akan tetapi mereka terjebak dalam sekumpulan sampah yang dikumpulkan oleh WALL-R (versi dari WALL-E dalam bentuk yang lebih besar). Disaat itu juga setelah EVE berhasil menyelamatkan WALL-E, mereka pun diselamatkan juga oleh M-O yang mengikuti WALL-E untuk membersihkan WALL-E dari zat-zat asing di tubuhnya.
WALL-E yang dalam keadaan sekarat, meminta EVE untuk tetap melaksanakan perintahnya untuk membawa bibit tanaman tersebut ke Kapten agar mereka bisa kembali ke bumi dan hidup secara normal. Akan tetapi, melihat keadaan WALL-E seperti itu EVE mengurungkan niatnya untuk melaksanakan perintahnya dan beralih untuk segera memperbaiki keadaan WALL-E. Akan tetapi tidak ada satu pun suku cadang yang cocok dengan suku cadang WALL-E. EVE pun memutuskan untuk kembali ke misi awalnya untuk menyerahkan bibit tanaman tersebut kepada Kapten dan kembali ke bumi secepatnya agar bisa memperbaiki WALL-E segera.
Kapten mulai menyabotase semua layar penghubung ke segala penjuru kapal dan memberitahu bahwa ia terkurung di ruangannya dan meminta EVE dan WALL-E segera ke Lido Deck untuk segera memasukkan bibit tanaman tersebut ke dalam mesin pendeteksi (holo-detector). Lalu Kapten mulai membuat tipuan visual kepada AUTO dengan mengatakan bahwa bibit tanaman tersebut ada padanya dan jika AUTO menginginkan bibit itu kembali, AUTO harus merebutnya dari Kapten. Akhirnya tipuan ini berhasil, AUTO percaya dan menuju ke ruangan Kapten namun ternyata hal ini membuat AUTO harus direpotkan Kapten dan Kapten pun segera mengaktifkan mesin pendeteksi.
Hal ini mengakibatkan AUTO memiringkan posisi Axiom, mengakibatkan manusia-manusia yang tidak dapat berjalan tadi menjadi berjatuhan dan tertumpuk di sudut kapal. Auto mencoba menutup mesin pendeteksi tersebut bahkan dengan paksaan, namun mesin tersebut ditahan oleh WALL-E dengan mengorbankan tubuhnya. Kapten pun berusaha untuk berdiri dan berjalan untuk mendekati dan mengalahkan AUTO. Pada saat perkelahian dengan AUTO, Kapten lalu melihat tombol merah yang terbuka di bagian tubuh AUTO. Lalu Kapten menekan tombol tersebut, sehingga AUTO yang merupakan pengendali kapal Axiom menjadi berstatus manual. Kapten pun akhirnya dapat dengan sepenuhnya mengendalikan AUTO dan mengembalikan posisi Axiom ke posisi semula. Akhirnya, bibit berhasil dimasukkan ke dalam mesin pendeteksi (holo-detector), dan melepaskan WALL–E yang bertambah rusak karena terjepit mesin pendeteksi yang akan menutup. Setelah bibit tadi dimasukkan ke dalam holo-detector, kapal Axiom menuju ke Bumi dengan kecepatan cahaya.
Setelah mendarat di Bumi, EVE bergegas memperbaiki dan menghidupkan kembali WALL–E dengan menggunakan suku cadang yang ada di tempat tinggal WALL–E. Sayangnya, WALL–E telah rusak berat dan hampir semua komponennya ditukar oleh EVE dengan yang baru hamper tidak bisa mengingat semua kejadian saat bersama dengan EVE. Meskipun WALL–E telah diperbaiki dengan sempurna, tapi WALL–E yang sekarang bukanlah WALL–E yang dikenal EVE. WALL–E telah menjadi WALL–E yang baru yang diprogram untuk mengerjakan tugasnya dan tidak memiliki perasaan dan ingatan yang dimiliki WALL–E yang EVE kenal. EVE pun menjadi sedih karena WALL–E yang dicintainya sudah tiada, EVE memegang tangan WALL–E lalu menempelkan kepalanya ke kepala WALL–E (bermakna seperti ciuman). Percikan listrik dari “ciuman” tadi memulihkan ingatan dan kepribadian WALL–E, lalu dia dapat mengingat EVE dan bahagia karena dapat berpegangan tangan dengan EVE.
Kemudian manusia dan robot bekerjasama dalam memperbaiki kehidupan di bumi dengan harapan baru, di bawah pimpinan Kapten McCrea. Akhirnya, kehidupan yang normal dapat dinikmati kembali oleh manusia. Seiring waktu dan kerjasama manusia dengan robot, Bumi pun kembali normal seperti sedia kala. Mengenai kelanjutan kehidupan manusia beserta para robot di Bumi, dapat dilihat pada lukisan-lukisan yang terdapat pada kredit penutup dalam film animasi ini.
Kelebihan atau hal lain yang menarik adalah masalah pewarnaan. Bila film animasi biasanya menyuguhkan warna-warna yang cerah, maka film ini justru didominasi oleh warna kecoklatan. Namun justru di situ kelebihannya. Warna yang serba kecoklatan membawa kesan seolah kita berada di alam yang nyata namun di saat yang sama juga memberikan kesan asing. Namun mungkin yang lebih menarik lagi adalah kepiawaian sang animator yang mampu menghidupkan perasaan yang terjalin antara WALL-E dan EVE lewat segala keterbatasannya. Ada emosi yang kuat walaupun WALL-E dan EVE hampir tak pernah ‘berbicara’ dan tak ada emosi yang bisa ditampilkan dari raut muka serta kepeduliaannya terhadap bumi. WALL-E bisa jadi adalah salah satu film yang benar-benar bisa menghibur dalam artian yang sebenarnya. Jika robot saja bisa peduli terhadap kehidupan di bumi, kenapa manusia tidak bisa? Maka dari itu, tetaplah menghargai bumi yang sudah semakin tua ini agar bisa menjadi tempat tinggal yang selalu layak untuk kita.
Dari film ini saya dapat makna yang baik yaitu, semua yang praktis dan instant tidak selamanya akan berpengaruh positif tetapi akan berpengaruh negatif juga seperti teknologi pada contohnya. Teknologi hanyalah sebagai sarana pendukung dan sarana yang membantu manusia untuk melakukan sesuatu tetapi jangan sepenuhnya mengandalkan teknologi. Karena teknologi dapat membutakan mata dan pikiran manusia dari lingkungan sekitarnya yang seharusnya bisa membuat manusia lebih banyak belajar. Tidak selamanya belajar dari lingkungan dan alam akan dibilang sebagai manusia yang kuno, tetapi belajar dari lingkungan dan alam akan membuat manusia tersebut menjadi manusia yang berkembang jauh lebih maju daripada manusia yang hanya bergantung pada teknologi. Pelajaran kedua dari film ini adalah, dilarang membuang sampah sembarangan. Karena dengan membuang sampah sembarangan dapat membuat bumi menjadi semakin kotor dan akan berakibat seperti pada film ini. Maka, jagalah bumi kita dengan baik agar bumi kita tetap bersih dan mampu bertahan lebih lama umurnya dengan selalu menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, dan lain-lain.
Dan salah satu sisi positif yang saya dapat dari film WALL-E ini yaitu,dengan kita bermalas-malasan karena denagn berkembangnya teknologi saat ini.maka,para perusahaan atau perorangan berlomba-lomba membuat sebuah alat yang lebih praktis atau lebih instan untuk para konsumennya dan sebisa mungkin bisa memanjakan para konsumennya sehingga para konsumen tersebut akan terus menjadi konsumen perusahaan tersebut atau perorangan tersebut dan tidak akan berpaling pada produk saingannya.
Jadi, sekarang bagaimana kita akan bagaimana bersikap tentang cerita dari film ini.mungkin sebagian orang akan memilih bermalasa-malasan dan akan mengikuti perkembangan teknologi pada saat ini yang akan memanjakan kita.tapi,perlu diingat bahwa bumi kita makin lama berumur atau tua,dan bumi kita membutuhkan perhatian kita.kita juga harus memikirkan bagaimana kita menyelamatkan bumi kita dari isu global warming yang saat ini sedang hangat diperbincangkan.
C. Hikmah Yang Dapat Diambil dari Film Wall-E
Yang dapat kita ambil dari sebuah film Wall-E adalah berjuang memaknai kehadirannya sejatinya bagaikan menyaksikan diri kita sendiri. Kita memang tidak tinggal sendirian di bumi, tidak pula jadi manusia terakhir di tengah makhluk lain seperti tokoh yang diperankan Will Smith dalam film I Am Legend. Toh, manusia tetap kerap merasa sendiri. Di tengah lingkaran pergaulannya manusia masih sering merasakan keterasingan.
Persoalan menyangkut eksistensi ini kemudian berakar pada satu pertanyaan: bilamana manusia menemukan makna kehadirannyadi dunia? Apakah makna itu didapat dari kesendirian, atau justru dengan keterikatan dengan benda-benda? Apakah makna eksistensi manusia ditentukan dari kemampuannya untuk berdiri sendiri sebagai individu, atau justru didapat dari hubungannya dengan manusia lain?
Seorang yang senang bergaul biasanya kerap tenggelam dalam jadwal bersosialisasi yang padat. Namun, ini tidak menjamin ia tidak pernah merasakan kesendirian. Bisa jadi ia sering merasakan apa yang disebut sebagai perasaan kesepian di tengah keramaian. Sebaliknya, orang yang soliter belum tentu kesepian. Bisa jadi ia merasa cukup dengan dirinya sendiri dan karenanya seperti tidak memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasinya.
Tidak hanya kepada manusia lain, seseorang kerap mengaitkan eksistensinya dengan benda-benda. Seorang kolektor fanatik barang antik mungkin akan merasa hampa tanpa koleksinya. Hal ini sama dengan ‘anggota’ aliran agama dan kepercayaan yang merasa identitasnya ditentukan oleh apa yang ia percayai. Seluruh sikap hidupnya ditentukan berdasarkan apa yang diajarkan oleh aliran agama atau kepercayaannya itu. Tanpanya, ia akan merasa kosong dan kehilangan pegangan.
Di Indonesia, fenomena ini memang marak terjadi. Sejak aliran sempalan hingga fanatisme suporter sepakbola yang menggila, masyarakat kita seperti selalu punya alasan untuk memproyeksikan identitasnya pada hal-hal di luar diri. Proyeksi ini begitu dahsyatnya sehingga mereka rela mempertaruhkan harta dan nyawa untuk hal yang dibelanya. Pertempuran sesama saudara terjadi di sana sini karena masyarakat kita memilih membela apa yang dipercayainya ketimbang memelihara ‘perdamaian’.
Di sisi lain, ada pula kaum apatis yang seolah tidak memedulikan sekitarnya. Alasan menghindari konflik sering digunakan oleh kaum ini untuk membenarkan sikap tersebut.Daripada berselisih, lebih baik tidak memperdebatkan apapun. Barangkali ini adalah jalan aman, namun jelas kontra produktif terhadap kemampuan masyarakat ini untuk saling berkomunikasi.
Agaknya dalam hal lagi-lagi ini harus terjadi proses dialektika. Kepercayaan membabi buta terhadap sesuatu adalah sama buruknya dengan apatisme. Fanatisme mengarahkan masyarakat ke arah perpecahan tak terhindarkan, sementara ketidakpedulian akan membunuh iklim komunikatif dan pelan-pelan akan memberikan hasil yang sama destruktifnya.
Filsuf Friedrich Wilhelm Nietzsche (1844-1900) memberikan analogi tentang kehidupan dalam usahanya menjelaskan eksistensialisme versi dia. Beginilah analogi tersebut: kita sendirian dengan sampan kecil kita, terombang-ambing di tengah samudera yang amat luas, merasa gelisah karena kita sendirian tanpa penolong, tapi juga sekaligus kuat karena kita tahu bahwa kita hanya memiliki diri kita sendiri.
Konsep ini berlanjut dengan penegasan filsuf Jerman tersebut bahwa kita hanya bisa mengandalkan diri kita sendiri, bahwa kita bisa mendapatkan apa-apa yang kita mau dengan tangan kita sendiri, bahwa hidup itu memang ngeri dan gila, serba tak pasti, penuh tragedi, dan dengan mencintai hidup apa adanya baru kita bisa benar-benar bahagia. Kata Nietzsche: amor fati, ego fatum. Aku mencintai nasib, karena akulah nasib.
Betapapun, hal ini masih menimbulkan pertanyaan bagi kita. Seperti apakah kesendirian yang dimaksudkan oleh Nietzsche? Apakah seperti WALL-E, hidup sendiri dan berteman dengan benda mati? Apakah hanya lewat sikap soliter ekstrim seseorang baru bisa memperoleh eksistensi sejatinya sebagai individu?
Seumur hidupnya, Nietzsche tidak bertuhan, tidak berkawan, tidak berkewarganegaraan, tidak beristri, tidak beranak dan tidak pula bertempat tinggal. Apakah seperti ini kesendirian yang dimaksudkan Nietzsche, mengingat fakta bahwa di akhir hidupnya sang filsuf menjadi gila karena tidak memiliki kawan bicara? Dan jika ya, haruskah gaya hidup ini diadopsi oleh ‘orang biasa’ seperti kita?
Jawabnya, tentu tidak. Bagian dari menentukan eksistensi adalah persoalan subjektivitas yang harus dijunjung tinggi. Masing-masing individu memiliki caranya sendiri dalam memaknai eksistensinya di dunia. Hanya saja, yang jelas harus disepakati bersama adalah kesediaan untuk menampung keberagaman cara ini dalam sebuah konsep besar bernama toleransi.
Disisi lain juga terdapat kerugiaan dari perkembangan teknologi saat ini yaitu timbul sifat malas dari manusia untuk berkerja karena hampir semua pekerjaan manusia itu dikerjakan oleh komputer, sehingga timbul ketergantungan terhadap komputer. Disini saya mencoba menganalisa hubungan antar manusia yang tergambar pada film wall-e. Pada film Wall-e terlihat interaksi antara manusia dengan komputer, dalam film wall-e disini bercerita tentang sebuah robot pembersih sampah bernama Wall-e yang hanya tinggal dengan seekor kecoa dibumi.Suatu hari dating robot dari angkasa bernama Eve, robot ini dating ke bumi untuk mncari kehidupan di bumi.Wall-e pun bertemu dengan Eve ,selanjutnya Wall-e menunjukan tanaman kecil ke hadapan Eve, dan tanaman itu merupakan bukti adanya kehidupan di bumi. Tiba-tiba Eve menjadi tidak acuh dan beberapa kemudian eve dijemput dengan sebuah pesawat bernama pesawat Axiom yaitu pesawat yang dibuat manusia pada ratusan tahun yang lalu. Pesawat ini menjadi rumah kedua bagi manusia , sebab bumi kini penuh dengan sampah,di samping itu manusia didalam pesawat sebagian besar memanfaatkan komputer dan dalam berinteraksi mereka menggunakan komputer dan berdampak kurangnya bersosialisasi, dalam aktifitas pun manusia menjadi malas sebab dalam pembersihkan lantai,dan merawat kencantikan pun dilakukan oleh robot.
Manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan dalam berfikir yang sangat besar dan apabila manusia itu dimalas untuk berfikir pasti banyak cara dalam membangun suatu Negara yang maju tanpa memanfaatkan teknologi komputer apalagi robot sebagai pengganti manusia. Manusia itu adalah orang-orang yunani yang mempunyai beban dalam mempertahankan kota sampai ketika seribu tahun kemudian muncul sebuah lengkungan Gothic yang merupakan hasil terakhir dari arsitektur sampai tahun 1800-an dengan bangunan yang terbuat dari kerangka baja, penggunaan kerangka baja ini terpaku pada alam dan kemampuan manusia bukan pada teknologi yang ada pada saat itu.
Sesungguhnya kehidupan itu berawal dari zaman yang terendah hingga pada zaman globalisasi. Pada zaman Terendah sekitar Abab 80 manusia cenderung menggunakan alat yang sederhana dalam melakukan suatu perjaannya seperti Hewan Badak yang dimanfaatkan untuk membajak sawah dan penggunaan kuda sebagai kendaraan berbeda dengan era Globalisasi dimana manusia cenderung memanfaatkan teknologi dan teknologi informasi untuk membantu penyelesaian suatu pekerjaan, dan juga terlihat pada penggunaan kendaraan mobil dan motor yang secara tidak langsung membuat manusia itu menjadi malas untuk berjalan dan Berolahraga. Ini membuktikan bahwa manusia itu cenderung malas dalam bertindak sehingga dunia ini menjadi tidak berkembangnya dan yang timbul malah kerusakan pada bumi ini seperti timbul bencana-bencana alam dan semua itu merupakan akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.
Bumi saat ini semakin penuh dengan sampah, akibat dari aktivitas manusia itu sendiri. Yang lebih mengarah kepada pola hidup yang serba instan dan sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan (scene awal Wall-e dengan sampah) dan sudah sperti hal yang biasa ketika melihat sampah berada disekitarnya.
Manusia semakin gemuk, intelegensi berkurang, dan semakin individualistis karena semua sudah diatur secara otomatis oleh robot/mesin (scene manusia di Axiom). Dalam kenyataannya, saat ini teknologi sudah sangat memfasilitasi manusia untuk beraktivitas secara cepat dan efisien, namun dibalik keuntungan yang didapat apabila manusia tidak dapat mengontrol dirinya, maka yang ada manusia akan menjadi ‘budak’ teknologi dan tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa itu, padahal pada awalnya manusia lah yang menciptakan teknologi untuk sekedar membantu dalam beraktifitas dan mempermudah pekerjaan manusia.
Perjuangan Wall-e dan Eve, yang hanya sebuah robot dalam melindungi tanaman (scene tengah-akhir) harus dapat menjadi cermin bagi manusian saat ini, bahwa bumi ini harus dilindungi dan dijaga dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak hanya menebang, tetapi harus menanam, tidak hanya mengotori tetapi harus membersihkan.
Diawali dengan menyelamatkan satu pohon, maka akan bisa mengembalikan bumi kepada yang hijau, bersih, dan dapat dihuni oleh manusia. Pada kenyataannya, sekarang sudah banyak aktivitas yang mengarah kepada gerakan tanam pohon (dengan berjuta-juta pohon), tetapi jangan sampai gerakan tersebut berhenti sampai menanam tanpa ada aktivitas untuk memelihara dan menjaga. Karena akan mengakibatkan tanam pohon tersebut menjadi sia-sia.
Semoga, dengan menonton film ini manusia bisa menyadari bahwa kerusakan bumi telah terjadi dan akan semakin besar apabila kita tidak berbuat apa-apa. Dan apabila sudah menyadari mulailah bertindak dengan meminimalisir menghasilkan sampah, hiduplah dengan efisien, tidak boros energi, tidak bertingkah laku konsumtif, dan pada akhirnya akan menjadi boomerang bagi kita sendiri.
Semoga, dengan menonton film ini manusia bisa menyadari bahwa kerusakan bumi telah terjadi dan akan semakin besar apabila kita tidak berbuat apa-apa. Dan apabila sudah menyadari mulailah bertindak dengan meminimalisir menghasilkan sampah, hiduplah dengan efisien, tidak boros energi, tidak bertingkah laku konsumtif, dan pada akhirnya akan menjadi boomerang bagi kita sendiri.
Kerusakkan bumi saat ini bukan hanya tanggung jawab segelintir orang yang merasa peduli terhadap lingkungan, tetapi tanggung jawab semua manusia yang menghuni bumi ini.Efeknya memang belum kita rasakan saat ini, namun beberapa tahun kedepan generasi-generasi penerus kita lah yang akan sangat merasakan efeknya. Bahkan saat ini pun, walaupun masih skala kecil kita dapat merasakan efek dari panas bumi yang sudah tidak terjangkau lagi. Perubahan musim yang tidak teratur, keadaan suhu bumi yang padaa saar panas terasa panas sekali, dan pada saat dingin terasa dingin sekali. Hal ini lah yang perlu kita waspadai kedepannya
Sumber :
· Blogspot
· Wikipedia
· Google
· Kaskus
· Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar