Minggu, 20 November 2011

Paper 4 Komputer Di Dalam Masyarakat


Paper 4

Komputer Di Dalam Masyarakat

Nama : Muhammad Ilham Utama 
Npm : 24111871
Kelas : 1KB01

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2011


Komputer Dalam Efek Dunia Maya

      A.    Komputer didalam masyarakat
Definisi dari komputer itu sendiri adalah digunakan sebagai alat bantu untuk menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data atau informasi yang diperlukan.
Dan dalam masyarakat komputer dikaitkan oleh topik – topik penting yaitu:
·         Perilaku Etis dalam Penggunaan Komputer.
·         Memahami Budaya dan Masyarakat Berkaitan dengan Komputer.
·         Dampak Komputer pada Hubungan Sosial.
·         Dampak Komputer pada Kehidupan di Rumah.
·         Tantangan dan Peluang Karir
Dalam topik diatas saya akan menyoroti sebuah kasus yang kedua, yaitu “Memahami Budaya dan Masyarakat Berkaitan dengan Komputer” karena sebuah budaya adalah cirri suatu sikap yang ada pada setiap suku, agama, bahkan dunia. Karena mencakup budaya maka penjelasan global yang akan saya kaitkan dengan komputer yang area penyebarannya sudah sangat mendunia. Karena Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Dalam budaya kita Indonesia, mungkin sudah banyak yang tahu akan arti menghargai suatu hasil cipta, karya atau karsa yang indah dalam bentuk apapun, baik rupa, suara, maupun abstrak (nyata). Tetapi banyak pula dari sebagian itu yang kurang akan menghargai suatu cipta, karya ataupun karsa suatu hasil cipta, BAJAKAN sudah melekat pada benak rakyat Indonesia, suatu hal yang sangat disayangkan, didalam permasalahan ini kita kaitkan dengan komputer dan budaya, dimana media ini sangat berpengaruh pada suatu hasil cipta, data maupun suatu document telah banyak manipulasi. Karena semenjak akhir milenium kedua telah menyebabkan sejumlah perubahan mendasar dalam kehidupan manusia masa kini.

      B.     Komputer dalam efek dunia maya
Dunia maya adalah dunia semua yang tersusun dari angka, huruf dan grafis yang mampu mempengaruhi seseorang dalam berfikir dan bertindak. Dunia yang dipenuhi ide, imajinasi, inovasi, kreatifitas, unek-unek, pengalaman dan hal lain yang muncul dari hasil pemikiran manusia atau pun teori-teori yang telah ada. Sungguh dunia unik yang memberikan kebebasan manusia sehingga bisa berkomunikasi tanpa terhalang jarak, umur, jenis kelamin, pendidikan, ras, agama, keturunan maupun waktu. Dunia maya mampu merealisasikan sesuatu yang baru sebatas ide atau imajinasi menjadi sesuatu yang memuaskan tanpa harus dalam bentuk nyata (dapat diraba). Maka tidaklah salah jika orang kemudian merekomendasikan internet sebagai salah satu sumber informasi yang dapat merangsang daya pikir seseorang hingga mempengaruhinya dalam berfikir dan bertindak. Bagi sebagian orang internet adalah dewa kehidupan, sebagian lagi menyebut sebagai kesenangan, hiburan semata, sebagian lagi menganggap internet tak ubahnya kertas kosong yang mampu diisi dengan apapun ataupun hanya sekedar dilipat untuk dibuang. Terserahlah mereka menyebut dunia yang satu ini sebagai apa, tapi keberadaannya tidak bisa kita pungkiri telah memberikan efek terhadap dunia nyata yang kita hadapi sehari-hari. Dunia maya, internet atau cyber world adalah sebuah fenomena dari hasil pemikiran manusia akan kebutuhan komunikasi dan informasi yang pengaruhnya begitu kuat bagi para penggunanya, kekuatannya bagaikan pedang dengan dua sisi yang sama tajam. Ketajamannya dapat mengiris dan menusuk tirai penghalang yang ada didunia nyata menjadi sesuatu yang dapat memberikan manfaat positif ataupun negatif.
Sesuai dengan hadist Rasulullah SAW; "Kamu lebih tahu tentang urusan duniamu", ini memberikan gambaran bahwa pada dasarnya semua teknologi hukumnya mubah (boleh) termasuk internet, akan menjadi haram atau halal hukumnya tergantung kita yang menggunakan teknologi tersebut. Menjadikan teknologi halal hukumnya adalah keinginan kita, tetapi sungguh hal yang sangat sulit disaat manusia itu dikuasai hawa nafsu. Sedangkan ketajaman pedang teknologi cyber world dapat menusuk langsung ke jantung penggunanya membuat tidak berdaya bahkan sebaliknya menjadi terperdaya. Maka berhati-hatilah bagi mereka yang baru belajar tentang dunia maya. Niat yang baik, kesempatan yang ada, dan tujuan harus tersusun baik dalam hati setiap pengguna. Jangan menjadi pengguna yang "daripada diam" dalam menggunakan teknologi yang satu ini, dan janganlah menjadi bagian dari mereka yang sudah terjerumus dalam dunia maya yang kelam. Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna internet yang kurang efesien dalam memanfaatkan bandwidth, sehingga termasuk negara boros bandwidth tanpa manfaat. Gambar, film pornografi masih menjadi favorit para pengguna internet Indonesia, begitu pula layanan chat (ngobrol berbasis teks dan suara) penyumbang bandwidth terbesar yang menghabiskan arus lalu lintas internet Indonesia. Bukan membandingkan, Inggris adalah negara yang boros akan bandwidth, tapi survey menyebutkan orang Inggris rata-rata menggunakan internet untuk membuka konten pornografi hanya sekitar 1-5 menit perhari perorang. Sedangkan survey menyebutkan bahwa orang Indonesia menghabiskan waktu sekitar 1-5 jam perhari perorang untuk membuka konten pornografi, dan tercatat pula oleh Google kata kunci untuk konten pornografi setiap hari sekitar 5000-10.000 klik perhari. Sungguh luar biasa rusak!!!
Pengaruh yang begitu besar terhadap penggunanya membuat para pendidik (siapapun dia) harus memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan para generasi menjadi pengguna intenet yang bijak serta baik. Kita harus mampu memberikan gambaran pengaruh positif dan negatif kepada mereka sebagai generasi penerus. Pengaruh positif tidaklah perlu dibahas disini karena hal tersebut mudah untuk diekplorasi sesuai pandangan para pembaca yang lebih pintar dari penulis.


C.    Efek Dunia Maya dalam Facebook
Sebanyak 33.920.020 atau hampir 34 juta warga Indonesia tercatat pengguna Jejaring Sosial Facebook, data Strategi Marketing Candytech 2011, menunjukan peningkatan sangat tinggi antusiasme menggunakan internet sebagai media komunikasi dunia maya, angka fantastis tersebut meningkat dari 2011 yang hanya 20 juta pengguna.
Sehingga menempatkan Indonesia pada urutan kedua tertinggi, negara pengguna facebook setelah AS, di Amerika pengguna Facebook mencapai 146.591.880 anggota,  berikut lima negara terbesar sebagai pengguna facebook setelah Indonesia, Inggris, Turkey dan Philipina.
Demikian “Fenomena Jejaring Sosial Dunia Maya di Masyarakat”, disampaikan Dr Dedeh Fardilah dari UNISBA pada Publikasi Hasil Penelitian “Pengaruh Chatting Melalui Facebook Terhadap Komunikasi Tatap Muka Remaja Dalam Keluarga”, diselenggarakan Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Bandung, bekerjasama Bagian Informatika Setda Garut, di Cipanas Garut, Selasa.
Menurut Dedeh, Jejaring Sosial (Social Network) bagian internet yang mengalami pertumbuhan sangat pesat, hampir semua kalangan masyarakat, remaja, orang tua bahkan anak kecil di sekolah dasar pun, biasa berinteraksi menggunakan jejaring sosial ini.
Aksesbilitas dunia maya menunjukan angka luar biasa, rata-rata anak muda laki-laki maupun perempuan memiliki 700 friend di facebook, 50 follower di twiter.
Berdasarkan data  BPS 2011, di Indonesai terdapat 80 juta anak muda usia 14-35 tahun atau 25 % dari total penduduk Indonesia (232 juta jiwa), katanya.
“Bayangkan jika dua kali dalam sehari mereka update status, serta memiliki 200 teman di phonebook ponsel, dan 18 teman dekat, artinya betapa tinggi mereka menggunakan jasa layanan jejaring sosial tersebut,” tegas Dedeh.
Merebaknya jejaring sosial di masyarakat, tentunya menimbulkan efek baik bersifat positif maupun negatif, kelebihan komunikasi secara virtual melalui jejaring sosial sama pentingnya dengan komunikasi tatap muka.
Bahkan komunikasi virtual lebih unggul, dalam kemampuan mengkaji secara penuh semua pesan komunikasi yang telah disampaikan, karena pesan bisa dibaca dan dipikirkan kembali tidak seperti tatap muka, pesan tak dapat ditarik kembali (iireversible).
Facebook bagi masyarakat, bisa berfungsi sebagai sharing informasi; sarana diskusi; pengembangan diri dalam membangun relasi; media interaksi sosial; sarana ekspresi diri; memberikan hiburan; media promosi; serta sebagai kontrol sosial.
Sedangkan efek negatif facebook bagi masyarakat, seringkali pengguna jejaring sosial di Indonesia kurang menyadari efek negatif tersebut, diantaranya paling tinggi pelanggaran hak cipta, dalam tulisan, gambar, dan video pengguna seringkali lupa mencantumkan sumber asli dan tidak seijin pemiliknya.
Menyia-nyiakan waktu produktif, banyak individu menggunakan situs jejaring sosial,  disaat tidak tepat seperti waktu bekerja, kuliah dan sekolah, juga efek anti sosial, akibat terlalu aktif di dunia maya penyebab individu lalai bersosialisasi di dunia nyata, fungsi sosial tergantikan digitalisasi.
Kemudian boros dan konsumtif serta banyaknya ragam kejahatan, berawal dari dunia maya (cyber crime) diantaranya penipuan, penistaan, pencemaran nama baik, maraknya pornografi serta kritik salah kaprah, merupakan sisi gelap akibat menggunakan jejaring sosial, ungkap Dedeh.
Kuncinya, pungkas Dedeh, bagaimana menggunakan media jejaring sosial itu, dengan bijak yaitu  memanfaatkannya dan memasang informasi seperlunya, pilih situs jejaring sosial sesuai kebutuhan dan selalu meng-update pengetahuan tentang aktifitas yang sehat dan aman.
Peneliti Madya BPPKI Bandung, C. Suprapti Dwi Takariani,M.Si mengatakan, berdasarkan penelitian Provinsi Jabar dan Banten, dimensi intensitas chatting melalui facebook berpengaruh signifikan terhadap komunikasi tatap muka remaja dalam keluarga.
Intensitas ini, ditunjukan dengan frekwensi dan durasi chatting responden di internet masuk katagori sedang, lewat chatting responden bisa mengungkapkan perasaan mereka pada teman online nya, selain memperoleh manfaat dari kecepatan mengirim dan menerima informasi.
Dia mengungkapkan, penelitian tim peneliti Carnegie Mellon University (Kraut et al.,1998), akibat pemakaian internet berlebihan, menyebabkan berkurangnya hubungan dengan anggota keluarga; menurunnya hubungan sosial di luar keluarga dan meningkatkan derfresi dan rasa kesepian.
Internet juga dapat menyingkirkan hubungan sosial dengan bertatap muka langsung, serta menyebabkan orang mengubah hubungan sosial yang kuat, dikembangkan dalam komunitas langsung dengan hubungan sosial lemah yang dibangun lewat web.
Hal tersebut, memperlihatkan situs jejaring sosial facebook menjauhkan orang dari lingkungan sosialnya, maka  gunakan dan manfaatkan facebook dengan bijak, agar kehadiran situs itu benar-benar bermanfaaat.
Kepala Bagian Informatika Setda Garut, Undang Suryana,M.Si mengatakan, sisi negatif tidak dapat dipungkiri dari penggunaan jejaring sosial, anak dan remaja malas belajar berkomunikasi di dunia nyata, karena mereka banyak berkomunikasi di dunia maya.
Justru memiskinkan pengetahuan bahasa langsung, seperti bahas tubuh dan nada suara, mereka menjadi kurang berempati di dunia nyata, lebih mementingkan sendiri dan tidak peduli akan lingkungan sekitar.
Bagi para pengguna teknologi internet, khususnya anak dan remaja agar bisa memanfaatkan teknologi tesebut, untuk berinteraksi dengan sesama pengguna lainnya, hanya untuk hal bersifat edukatif, jadikan sarana ini lebih memotivasi belajar, mengembangkan diri serta memperoleh pengetahuan luas, katanya.
Meminimalisir efek buruk penggunaan internet, dibutuhkan peran orang tua, agar senantiasa terus membimbing anaknya; bagi komunitas, termasuk pengelola warnet diharapkan bahu membahu memberikan edukasi masyarakat cara ber-internet sehat, imbuhnya.
Sosialisasi dihadiri 50 peserta dari Pegawai Bagian Informatika, Guru dan Pelajar SMA di Garut, Perguruan Tinggi terdiri Dosen, tenaga pengajar dan Mahasiswa; juga PKK setempat.

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku dan bangsa yang memiliki beraneka ragam kebudayaan dan adat istiadat yang membentang dari Sabang sampai merauke. Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia setelah India. Terkenal dengan “semboyan Bhineka Tunggal Ika”atau berbeda-beda tetapi tetap satu menyadarkan seluruh rakyat Indonesia akan betapa pentingnya sebuah persaudaraan dan persatuan meskipun berasal dari suku-suku yang berbeda-beda untuk mewujudkan kehidupan social yang ideal.
Di sisi lain masuknya teknologi-teknologi canggih ke Indonesia sudah tidak dapat dibendung lagi, khususnya pada teknologi yang berhubungan dengan komunikasi. Pada zaman dulu jika seseorang ingin berkomunikasi dengan kerabatnya ia harus rela menempuh jarak puluhan kilometer untuk sampai ke rumah kerabatnya. Seiring dengan berkembangnya zaman orang mulai memakai telepon atau HP untuk berkomunikasi dengan kerabat dekatnya sehingga seseorang tidak perlu menempuh puluhan kilometer untuk hanya sekedar ingin berkomunikasi dengan kerabatnya.
Belum lama ini telah hadir di Indonesia sebuah teknologi komunikasi yang super canggih di dalam dunia maya. Alat ini dapat membantu seseorang dalam mencari teman sebanyak-banyaknya. Alat ini biasa dikenal dengan “Facebook”. Keberadaan facebook pun tidak terlepas dari seorang alumnus asal Harvard yang bernama Mark Zuckerberg.Tahun 2004 Mark berhasil menemukan alat canggih jaringan sosial yang berfungsi mencari teman sebanyak-banyaknya di dunia maya yang ia beri nama facebook. Awalnya facebook hanya diperuntukan bagi mahasiswa Harvard saja, namun karena banyak peminatnya facebook pun menjadi terkenal dan mendunia sehingga Mark memutuskan untuk keluar dari Harvard dan memilih untuk lebih fokus dengan teknologi ciptaanya itu. Karena facebook Mark akhirnya menjadi orang terkaya sekaligus pengusaha sukses termuda di dunia.
Kehadiran Facebook di tanah air disambut baik oleh seluruh masyarakat terutama kaum pelajar. Terbukti Indonesia merupakan negara pengguna Facebook terbesar di dunia. Tanpa kita sadari Facebook secara tidak langsung telah mengubah kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Menurut artikel yang saya baca ada beberapa dampak negative Facebook terhadap kehidupan social masyarakat Indonesia.

• Mengurangi kinerja Pekerja Indonesia.
Banyak dari karyawan, mahasiswa dan pekerja Indonesia yang bermain Facebook saat harus bekerja dan menuntut ilmu sehingga melupakan kewajiban pokoknya. Karena kinerja karyawan tersebut tidak memuaskan maka dia dipecat oleh atasanya dan secara tidak langsung Facebook telah menambah jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.

• Berkurangnya Sosialisasi Dengan Keluarga.
Banyak dari orang tua Indonesia yang lebih mementingkan Facebook ketimbang berkomunikasi dengan anaknya sehingga anaknya tidak terurus dan timbul rasa benci terhadap orangtuanya. Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan dan psikologis anak tersebut.

• Tergantikanya Kehidupan Sosial.
Banyak dari masyarakat Indonesia terutama kaum pelajar yang lebih memilih bermain Facebook di luar rumah ketimbang bermain dengan temanya di luar rumah. Ini menyebabkan terjadinya kesenjangan social.

• Batasan Ranah Pribadi dan Sosial yang menjadi Kabur.
Banyak dari masyarakat Indonesia yang secara tidak sengaja menuliskan masalah pribadinya seperti keretakan dalam rumah tangga ke dalam Facebook sementara Facebook adalah jaringan social sehingga masalah pribadi tersebut akhirnya diketahui oleh banyak orang sehingga menjadi masalah social.

• Kesalahpahaman.
Facebook merupakan jaringan social yang terbuka untuk umum sehingga orang bebas menuliskan apa saja didalanya. Kadang-kadang tulisan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan sehingga menimbulkan kesalahpahaman baik antar teman maupun antar keluarga sehingga terjadi konflik.

• Penipuan
Seperti media online lainnya Facebook juga rentan akan penipuan. Sering kali kita mendengar berita criminal yang masih berhubungan dengan jaringan social tersebut. Seperti kasus penculikan anak yang melibatkan teman Facebooknya.

• Membuat Seseorang Menyendiri dan Susah Bergaul
Seseorang yang hobi bermain Facebook biasanya sibuk dengan dunianya sendiri dan tidak perduli dengan orang-orang yang tinggal disekitarnya karena terlalu asyik bermain Facebook.

• Kurangnya Sosialisasi Dengan Lingkungan.
orang yang suka bermain Facebook akan sulit berinteraksi dengan orang lain karena jarang keluar rumah dan bergaul secara langsung dengan temanya. Biasanya kasus seperti ini rentan terjadi pada pelajar Indonesia. Mereka lebih memilih menulis sesuatu yang tidak penting di Facebook ketimbang bergaul dengan temanya secara langsung.

• Menghamburkan Uang.
Seseorang yang telah membuka Facebook akan merasa ketagihan dan ingin membukanya kembali. Tentu hal ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat Indonesia. Uang yang harusnya digunakan untuk hal-hal penting malah habis karena harus membayar tagihan Facebook.

• Membuang-buang Waktu.
Jika seseorang telah tergila-gila dengan Facebook, maka ia akan melupakan segalanya termasuk waktu. Waktu yang harusnya dipakai untuk bekerja, malah dipakai untuk berselancar di dunia maya, padahal kita telah mengetahui bahwa waktu adalah uang. Jika kita membuag waktu kita, maka sama saja kita telah membuang uang kita. Kasus ini juga yang terjadi pada masyarakat Indonesia saat ini.
Kehadiran Facebook di tanah air tidak hanya membawa dampak positif, tapi juga membawa banyak dampak negative. Facebook secara langsung telah mengubah kehidupan social masyarakat Indonesia dari Masyarakat yang suka bergaul dan berinteraksi dengan sesamanya menjadi masyarakat yang individualis dan tidak perduli lingkungan disekitarnya. Selain itu Facebook juga berpengaruh terhadap kondisi perekonomian masyarakat Indonesia karena harus menyisihkan sebagian uangnya untuk membuka jaringan social yang tidak penting tersebut.Hal ini menyebabkan masyarakat indonesia menggunakan uang mereka secara tidak produktif.
Kini hal yang bisa kita lakukan adalah mengurangi penggunaan Facebook secara berlebihan dan tidak terkontrol karena dapat mengubah kehidupan social masyarakat indonesia. Kita boleh merenspon moderenisasi, tapi kita juga harus merawat tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.


      D.    Efek Dunia Maya dalam Twitter
      Media online saat ini sangat maju dan berkembang pesat. Facebook, twitter adalah dua contoh media online yang paling banyak menyedot perhatian orang saat ini. Daya tarik facebook dan twitter memang bisa memukau siapa saja, tak hanya remaja dan orang dewasa, namun juga merambah sampai ke kalangan anak-anak.
      Media online seperti facebook dan twitter merupakan situs jejaring sosial yang sudah sangat akrab dan menjadi bagian dari gaya hidup. Para pengguna situs jejaring sosial tersebut seperti sudah keranjingan menggunakannya berlama-lama setiap hari. Meskipun tujuan awalnya baik, namun bila berlebihan tentunya akan memberikan dampak yang negatif, terutama bagi anak-anak. Terkait dampak negatif yang ditimbulkan media online bagi anak-anak, ada sebuah penelitian di Universitas Oxford bidang ilmu saraf, yang menyebutkan bahwa media online khususnya situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter ternyata dapat menimbulkan dampak yang mengkhawatirkan pada perkembangan otak anak-anak.

      Sebagaimana yang dikutip dari Daily Mail, Susan Greenfield, salah satu peneliti di Universitas Oxford tersebut menyebutkan bahwa Facebook dan twitter dapat menurunkan daya konsentrasi pada anak, memberikan kecenderungan anak-anak untuk menjadi lebih “self centred” (egosentris) dan mendorong anak-anak untuk belajar menggapai segala macam kepuasan yang bersifat instan.
Anak-anak yang terobsesi dengan internet atau media online juga beresiko sangat besar untuk mengalami gangguan dalam berkomunikasi. Kegiatan interaksi sosial seperti chatting, message, atau up-date status lewat facebook yang tak mengharuskan anak bertatap muka langsung saat berbicara akan menurunkan kemampuan verbal dan interaksi sosial anak-anak. Padahal, interaksi sosial langsung merupakan hal penting yang sangat diperlukan anak-anak untuk mengasah kemampuan bahas dan sosialisasi dalam dunia nyata.
       Kemampuan interaksi anak-anak masih berkembang dan dunia maya tidaklah sama dengan dunia nyata. Interaksi dunia maya yang terlalu berlebihan justru akan mengurangi kesempatan anak untuk mengasah kemampuan interaksi mereka di dunia nyata. Interaksi dunia maya yang terlalu berlebihan justru akan memperbesar kemungkinan anak lebih banyak terekspos hal-hal negatif yang sangat marak hadir di dunia online, seperti pornografi, kekerasan, penipuan, penculikan, dan lainnya.
       Kecanggihan teknologi lewat facebook atau twitter tanpa disadari dapat menyedot semua waktu dan perhatian anak sepanjang hari hanya untuk berinteraksi dengan sesama temannya lewat aktivitas up date status, upload foto, video, dan lainnya. Lebih banyak waktu yang terbuang sia-sia dan percuma. Pada akhirnya, otak anak yang masih belum matang tidak bisa berkembang baik sehingga bisa berefek buruk bagi perkembangan intelejensi, sosial-emosional, dan psikis anak.
Tidak terlarang bagi anak-anak untuk mengenal kecanggihan teknologi, komputer, ataupun dunia online. Namun, di usia anak-anak dimana otaknya masih berada dalam tahapan proses berkembang, anak-anak lebih membutuhkan interaksi sosial langsung dengan dunia sekitar. Hal ini amat penting selain akan memperkaya memori dan pengalamannya, juga dapat membantu menghubungkan sinaps-sinaps pada sel otak. Kemampuan verbal dan bahasa anak juga akan lebih berkembang karena sering berinteraksi langsung dengan orang lain di sekitarnya.
Jadi, sebagai orang tua hendaklah kita lebih bijak dalam memperkenalkan berbagai kecanggihan teknologi kepada anak-anak. Jangan lupa tetap dampingi dan selalu berikanlah arahan kepada anak-anak selama beraktivitas di dunia online.

      E.     Efek Dunia Maya dari Komputer
Siapa yang tak kenal facebook alias FB, Twitter, Friendster dan lain sebagainya? Tentu sebagian besar dari kita sudah sangat akrab bergelut dengan jejaring sosial dunia maya tersebut. Terlebih-lebih penggunaannya bisa menggunakan hand phone atau telepon selular, tentunya semakin menambah daya tarik sendiri bagi pengguna. Belum lagi cara penggunaannya yang sangat simpel dan bersahabat, fasilitas yang menarik, murah meriah, membuat jejaring sosial ini kian hari kian dipadati para pengunjungnya. Maka dari itu maka tak heran lagi, jika kita saat ini kita lebih memilih jejaring sosial dunia maya ini untuk mencari kawan, sahabat, pacar atau bahkan jodoh, ketimbang melakukan jejaring sosial dalam dunia nyata. Disamping lebih mudah, juga menawarkan beragam pilihan yang jumlahnya tak terhitung. Bahkan dalam satu hari kita bisa mencari pertemenan hingga ribuan orang. Bayangkan jika kita melakukannya dalam dunia nyata, butuh berapa lama untuk mendapatkan teman berjumlah ribuan?.

Kita sungguh patut bersyukur dengan kemajuan teknologi di bidang komunikasi dan informasi ini. Berkat adanya jejaring sosial dunia maya ini kita bisa lebih mudah dalam berhubungan dengan kawan-kawan atau sahabat-sahabat kita tanpa harus beranjak dari tempat duduk. Cukup berada di depan layar kita sudah bisa terhubung dengan orang-orang yang letak geografisnya berbeda. Bahkan tak jarang kita bisa bertemu lagi dengan kawan lama yang selama ini putus komunikasi di dalam dunia maya.

Selain mendapatkan kawan atau sahabat yang banyak, kita pun dapat saling berbagi, baik berbagi curhat, ilmu pengetahuan, ide-ide, gagasan, pengalaman dan lain sebagainya. Cukup update status, maka akan bermunculan komentar dari kawan-kawan yang sudah terhubung dalam pertemanan. Bahkan bisa juga dimanfaatkan untuk memasarkan produk atau barang-barang yang kita jual dengan biaya yang murah meriah dan sangat simpel.

Namun, disisi lain, kita tak bisa menampik anggapan orang-orang bahwa jejaring sosial dunia maya banyak menimbulkan efek negatif, seperti alienasi, ketergantungan, penculikan, penipuan dan lain sebagainya. Berkaitan dengan masalah ini memang sudah banyak fakta terjadi, dan tak perlu saya sebutkan satu persatu. Memang banyak juga orang-orang yang memanfaatkan jejaring sosial dunia maya ini dengan tujuan yang negatif, terutama terjadi pada anak muda sebagai korbannya.

Terlepas dari efek positif ataupun efek negatif dari jejaring sosial dunia maya, kemunculannya mampu membuat perubahan yang sangat besar dalam masyarakat kita. Terutama perubahan dalam cara bersosial. Jika sebelum-sebelumnya lebih sering langsung dilakukan di dunia nyata, maka saat ini sudah berbeda, yakni melalui dunia maya. Hal ini mengindikasikan bahwa kita saat ini sedang bergerak menuju masyarakat digital. Karena, sebagian besar waktu kita bersosial saat ini lebih banyak dilakukan di dunia maya. Walaupun mungkin saya mengambil kesimpulan terlalu berlebihan.

Memang jejaring sosial dunia maya saat ini lebih banyak di dominasi oleh kaum muda dan setengah baya, namun, tak menutup kemungkinan perkembangan selanjutnya anak-anak dan orang tua juga turut menikmati jejaring sosial dunia maya. Hal tersebut lebih dikarenakan masih belum memasyarakatnya dunia internet secara menyeluruh sampai ke desa-desa dan juga karena minimnya kemampuan untuk menggunakannya, terutama yang masih anak-anak dan orang tua. Jika sosialisasi melek internet terus gencar dilakukan, maka lambat laun kita akan segera menyambut kehadiran masyarakat digital, yakni masyarakat yang sebagian besar kegiatannya dilakukan melalui dunia maya. Dan kemungkinan ke arah tersebut sangatlah besar.

Setelah memasuki dunia online lewat blog dan webstore,ternyata banyak efek-efek positif yang kami rasakan. Yang utama adalah penjualan lewat online semakin menggembirakan dan membuat semangat semakin membara. Dampak lainnya adalah semakin banyak teman dan sahabat di dunia maya untuk saling berbagi dan saling “mencuri” ide. Ada yang nanya ini,nanya itu atau kita yg nanya ini itu kepada orang lain,dan lain sebagainya.
Dampak lainnya yang saya rasakan adalah,kami semakin di kenal oleh media. Alhamdulillah sudah pernah dua kali mendapat tawaran TV Nasional untuk di liput,yang pertama sebelum bulan puasa yang lalu ditawari untuk diliput oleh TRANS 7 dg tema toko busana muslim,tetapi karena kami merasa belum pantas untuk masuk media Televisi dengan terpaksa tawaran itu kami tolak secara halus.
Yang kedua,dalam minggu ke tiga bulan puasa ini kami juga di tawari oleh TPI untuk liputan busana muslim anak,awalnya sebetulnya juga masih enggan.Karena merasa belum pantas. Tetapi akhirnya kami setujui. Dan karena sangat mendadak sekali.Kami tidak punya persiapan apa-apa.Jadilah toko Raihan Kids yang berantakan dan gudang kami yang awut-awutan tertangkap oleh kamerawan TPI. Karena jam 11:30 saya di kontak oleh mbak Dewi (kalau nggak salah),sekitar jam 14:00 kru TPI sudah datang untuk pengambilan gambar. Maka terjadilah apa yang terjadi.
Entah nanti bagaimana hasilnya,saya juga belum tahu,karena baru akan di tayangkan tanggal 28 September nanti.Moga-moga jadi tayang walaupun kami tidak terlalu berharap ada dampak penjualan yang signifikan dari tayangan tersebut,mengingat sudah dekatnya Hari raya ‘iedul Fitri.
Tetapi paling tidak bisa menyemangati diri,untuk semakin berpacu dan membuat prestasi baru.
Setelah beberapa peristiwa “mengejutkan” tersebut saya baru sadar bahwa sebagian besar wartawan juga memanfaatkan Google untuk mendapatkan sumber berita dan tempat liputan Karena dari kedua media TV tadi dan beberapa media lain yang pernah menghubungi saya,mengakui bahwa mereka mendapatkan informasi dari blog ini atau dari webstore GriyaRaihan.com.Bagaimana mereka bisa “nyasar’ ke blog ini atau webstore kami kalau bukan dari mesin pencari seperti Google atau Yahoo.
     Penyalahgunaan kebebasan berekspresi di dunia maya memang semakin memprihatinkan. Selama ini pemerintah ditunding terlalu lemah, lambat dan ga memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan atas kebebasan berekspresi yang sudah kebablasan. Lalu dimana masyarakat ? Hanya mereka yang merasa perduli dan menderita akibatnya secara langsung melaporkan hal tersebut. Namun ga sedikit juga yang hanya diam, menerima kenyataan. Adapula yang hanya menuding, mengumpat tak karuan tanpa melakukan aksi apapun.  Ini akan akan menjadi rumit, apabila yang marah-marah sudah kebablasan sehingga melanggar aturan yang ada. Repot kalo sudah begini.
Dalam Undang-. Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, sebenarnya juga sudah mengatur secara jelas bentuk pelanggaran yang dapat ditindak secara hukum terkait kebebasan ekpresi di dunia maya. Namun kesannya  hanya sedikit masyarakat yang mengerti dan mau memanfaatkannya. Ya memang, pihak berwajib hanya dapat menindak kalo saja ada pengaduan. Delik aduan artinya delik yang hanya bisa diproses apabila ada pengaduan atau laporan dari orang yang menjadi korban tindak pidana.  Mengapa enggan ? Malu atau karena sudah mengangap semua penegak hukum di negara ini bobrok dan sulit dipercaya ? Jangan begitu kawan! Masih banyak kok penegak hukum termasuk pengacara dan hakim yang bersih. Dalam soal malu karena privacynya akan ditelajangi karena suatu kasus yang menimbulkan aib, walau memang sulit seganya kita jangan biarkan si pelanggar bebas lenggang kangkung berkeliaran dan menghirup udara segar.  Lagian kalo merasa malu, dapat mengupayakan sidang tertutup. Apa malu diliput media ? Mediapun ada kode etiknya. Bahkan kita sendiri memiliki hak untuk menjawab atau ga kepada mereka.
Saya ga harus mengulas hak istimewa pemerintah untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakan rasa keadalian yang diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945, karna toh pemerintah sudah mulai proaktif didalam hal ini. Yang dipersoalkan adalah keterlibatan masyarakat untuk membantu pemerintah menangani semua ekspresi yang kebablasan di dunia maya ini. Kebebasan di dunia maya, sudah terlalu banyak merugikan orang lain dan jelas-jelas telah melanggar hukum. Bagi saya peribadi, kita jangan diam ! Jangan cuman ngoceh saja ga berhenti, bahkan kalo sudah ngamuk sering lupa daratan kalo diri sendiri sudah melanggar hukum. Harus bertindak ! Minimal melaporkan ! Apa sih  susahnya melaporkan ? Takut ga digubris ? Jangan keburu pesimis dong, yang penting lapor !. Berpikir positip saja bahwa akan ditindak.  Salah satu cara untuk melaporkan situs atau konten internet yang melanggar ketentuan undang-undang (termasuk didalamnya situs porno) silahkan laporkan ke posko pengaduan degan nomor hotline di 021-38997800. atau email ke aduankonten@depkominfo.go.id. Cara lainya ? Bisa juga dilaporkan melaui situs Nawala.  Anda juga dapat melaporkannya ke provider internet yang anda gunakan. Semua provider menerima pengaduan seperti ini.
Ah, ngapain lapor. Wong kalo di blokir tetap masih bisa gunain proxy ! Nah ini dia, kalo saja semua begini, lalu anak-anak kita yang ga tau proxy-proxyan dibiarkan bebas berkeliaran begitu saja ? Wow, kesanya terlalu berlebihan banget. Lagian siapa sih yang mau iseng make proxy segala, berapa persen ? Paling orang yang ga ada kerjaan yang melakukan hal itu. Biarkan saja orang beginian, paling cuman segelintir. Lagian kalo dia menyebarkan konten yang terlarang tersebut, dapat terkena tindakan hukum juga.
Lalu bagaimana dengan konten yang sudah melanggar ketentuan hukum di blog maupun jejaring sosial ? Jangan diam, laporkan  apabila mereka melanggar. Dan perlu diingat konten bukan saja hanya isi tulisan, tetapi juga temasuk gambar atau media lian dan komentar-komentar yang ada. Kalo kedapatan minimal laporkan kepada admin pengelolanya. Ga digubris ? selanjutnya terserah anda. Print Screen, ada saksinya, lanjutkan ke pihak berwajib. Mulailah untuk menyimpan segala bukti pelanggaran yang merugikan diri anda atau orang lain. Jangan dibiarkan berlalu begitu saja. Berikan efek jera kepada pelakunya.
Kebebasan berekspresi di dunia maya bukan berarti  bebas dan seenaknya melakukan tindakan yang merugikan orang lain apalagi melakukan perbuatan melawan hukum. Hukum dan aturan dibuat bukan bermaksud untuk mengebiri kebebasan  mengungkapkan pendapat dan bereskpresi. Semua orang memiliki hak itu, namun untuk menenunaikan hak-hak tesebut pertimbangkanlah kewajiban-kewajiban yang harus didahulukan. Semua bermula dari diri kita sendiri, selanjutnya jangan diam dan membiarkan orang lain seenaknya melakukan pelanggaran. Kalo ada sahabat atau teman, ingatkan mereka. Ini bentuk kepedulian. Menjadi warga negara yang baik setidaknya mengambil bagian dalam upaya menegakan hukum dan keadilan di negara ini. Selamatkan anak kita dari perilaku buruk dunia maya. Ciptakan internet sehat dan aman.



Sumber – sumber yang didapat dari :
·         Wikipedia
·         Google
·         Blogspot
·         Wordpress
      ·          Facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar