Rabu, 19 Oktober 2011

paper 3 pemrograman diri

Paper 3
Pemrograman Diri

Nama : Muhammad Ilham Utama 
Npm : 24111871
Kelas : 1KB01

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2011

Pemrograman Diri
Menurut Prof. Ronny Rachman Noor, Ir, MRur.Sc, PhD, Soft skill yang didapat oleh mahasiswa dalam mengikuti program ini seperti, rasa percaya diri, kemampuan untuk bekerja secara berkelompok, kemampuan menuangkan ide dalam bentuk tulisan, kemampuan menyajikan dan mempertahankan ide, tentunya akan melengkapi pengetahuan yang didapat mahasiwa selama mengikuti perkuliahan dan tentunya sedikit banyaknya ide kreativitas yang ditegaskan  mungkin akan menjadi faktor penentu kesuksesan masa depannya dalam berkarya  di  masyarakat  kelak setelah lulus nanti . Soft skill merupakan keterampilan yang tidak dapat diperoleh melalui proses pembelajaran . Salah satu alternatif cara untuk menumbuhkan soft skill kita adalah dengan berorganisasi . Organisasi sedikit banyak akan mempengaruhi skill yang ada pada diri kita. Universitas telah memberikan sarana dan prasarana untuk menunjang itu semua . Tinggal bagaimana kita memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan .

Jumat, 07 Oktober 2011

paper 2 Shift Paradigm

Paper 2

Shift paradigm

Nama : Muhammad Ilham Utama 
Npm : 24111871
Kelas : 1KB01

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2011



Definisi Paradigma

Definisi paradigma. paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum yang merupakan suatu sumber nilai. Konsekuensinya hal itu merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.
Istilah ilmiah tersebut kemudian berkembang dalam berbagai bidang kehidupan manusia serta ilmu pengetahuan lain, misalnya politik, hukum, ekonomi dan budaya serta bidang-bidang lainnya. Dalam masalah yang popular ini istilah “paradigm” berkembang menjadi suatu terminology yang mengandung konotasi pengertian sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan serta proses dalam suatu bidang tertentu.

Kamis, 06 Oktober 2011

Paper 1 Ilmu dan Pengetahuan




Paper 1

Ilmu dan Pengetahuan

Nama : Muhammad Ilham Utama 
Npm : 24111871
Kelas : 1KB01

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2011


PERBEDAAN ANTARA ILMU DAN PENGETAHUAN

Oleh: Ading Nashrulloh .
Kesadaran manusia secara garis besar terbagi atas tiga dimensi yang amat penting. Pengalaman, perasaan dan pengetahuan. Ketiga dimensi itu berbeda secara substantif tetapi sangat saling berkaitan antara satu dengan yang lainya.
Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Dalam perkembangannya pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang utama, filsasat, ilmu, pengetahuan dan wawasan. Untuk melihat perbedaan antara empat cabang itu, saya berikan contohnya: Ilmu kalam (filsafat), Fiqih (ilmu), Sejarah Islam (pengetahuan), praktek Islam di Indonesia (wawasan). Bahasa, matematika, logika dan statistika merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, tetapi keempatnya bukanlah ilmu. Keempatnya adalah alat ilmu.
Setiap ilmu (sains) adalah pengetahuan (knowledge), tetapi tidak setiap pengetahuan adalah ilmu. Ilmu adalah semacam pengetahuan yang telah disusun secara sistematis. Bagaimana cara menyusun kumpulan pengetahuan agar menjadi ilmu? Jawabnya pengetahuan itu harus dikandung dulu oleh filsafat , lalu dilahirkan, dibesarkan dan diasuh oleh matematika, logika, bahasa, statistika dan metode ilmiah. Maka seseorang yang ingin berilmu perlu memiliki pengetahuan yang banyak dan memiliki pengetahuan tentang logika, matematika, statistika dan bahasa. Kemudian pengetahuan yang banyak itu diolah oleh suatu metode tertentu. Metode itu ialah metode ilmiah. Pengetahuan tentang metode ilmiah diperlukan juga untuk menyusun pengetahuan-pengetahuan tersebut untuk menjadi ilmu dan menarik pengetahuan lain yang dibutuhkan untuk melengkapinya.
Untuk bepengetahuan seseorang cukup buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, dan sampaikan. Adapun untuk berilmu, maka metodenya menjadi lebih serius. Tidak sekedar buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, dan sampaikan, secara serampangan. Seseorang yang ingin berilmu, pertama kali ia harus membaca langkah terakhir manusia berilmu, menangkap masalah, membuat hipotesis berdasarkan pembacaan langkah terakhir manusia berilmu, kemudian mengadakan penelitian lapangan, membuat pembahasan secara kritis dan akhirnya barulah ia mencapai suatu ilmu. Ilmu yang ditemukannya sendiri.